Minggu, 29 April 2012

Dalam Seminggu, Tiga Perampokan Bersenpi di Cijantung
 ILUSTRASI
JAKARTA - Aksi perampokan kendaraan bermotor dengan menggunakan senjata api semakin marak terjadi. Di wilayah Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur dalam satu minggu terakhir, setidaknya terjadi tiga kali aksi perampokan dengan menodongkan senjata api kepada korbannya. Ironisnya, pihak kepolisian mengaku tidak mengetahui aksi tersebut.
Sandi Yudha (25), warga Jl. Lebak Para RT08 RW 2, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, merupakan salah satu korban dari kenekatan para pelaku. Saat ditemui di kediamannya, Minggu (29/4/2012) kepada Kompas.com, ia pun menceritakan musibah yang menimpanya pada Kamis (26/4/2012) lalu.
"Jam 20.15 WIB malam saya habis pulang kerja, biasa motor Honda Mega Pro nomor polisinya B6108VIR, saya parkir di halaman, posisinya memang ketutup mobil. Pas saya lagi di dalam, bunyi suara cetok, cetok, kaya orang mukul sesuatu," ujarnya.
Di dalam rumah korban, diketahui hanya ada tiga orang, yaitu korban, ibu korban serta seorang saudaranya. Curiga mendengar bunyi tersebut, ia pun mengintip lewat balik gorden, namun ia masih melihat bagian ban depan sepeda motor yang baru dimiliki selama empat bulan terakhir.
"Tapi kok masih bunyi suara itu, pas saya keluar, nggak taunya sudah ada dua orang, satu di depan motor saya, yang satunya lagi nunggu di depan gerbang. Saya langsung teriak teriak. Hei, kamu maling ya, maling, maling!," lanjutnya.
Beberapa saat kemudian seorang pelaku yang berada di depan motornya langsung menodongkan senjata api ke arah korban tanpa mengatakan sesuatu apapun. Saat tersadar pelaku menodongkan senjata, korban pun panik dan lari ke dalam rumah sambil membanting pintu dan mengintip lewat jendela.
"Ciri-ciri pelaku yang megang pistol, kurus, berkulit hitam, agak tinggi ramping, rambut cepak rada keriting, pake jaket kulit hitam, kalau yang satunya lagi saya nggak sempat lihat. Ya sudah saya teriak-teriak dari dalam rumah, mereka langsung kabur ke arah gongseng," lanjutnya.
Sandi mengungkapkan, salah seorang saudaranya yang tengah nongkrong di salah satu warung dekat rumahnya sempat melihat sekitar lima orang menggunakan tiga motor ngebut ke arah kaburnya pelaku. Namun ia tidak menyadari bahwa ternyata gerombolan tersebut merupakan pelaku perampokan.
Kapolsek Pasar Rebo tidak tahu
Berdasarkan keterangan warga sekitar, peristiwa perampokan dengan menggunakan senjata tajam telah terjadi tiga kali dalam waktu yang sama sekitar pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dari tiga kejadian, dua motor berhasil digasak sementara satu berhasil digagalkan.
"Di sekitar sini sudah tiga kali, hari kamis malam. Kalo denger dari warga, mereka cerita begitu, ciri-cirinya sama persis kaya yang saya lihat," lanjutnya.
Setelah dikonfirmasi ke Kapolsek Pasar Rebo, Kompol Sutardi, ia mengaku sama sekali tidak mendapat laporan tentang adanya aksi perampokan dengan senjata api di wilayahnya. "Nggak ada mas itu, coba cek aja ke kanit reskrim, nanti saya kasih nomornya kalau nggak percaya, aman-aman saja," ujarnya saat dihubungi.
Pernyataan Kapolsek sempat menjadi keheranan korban, karena beberapa jam setelah musibah tersebut menimpanya, ia melapor ke Polsek Pasar Rebo dan petugas tampak di lokasi untuk menghimpun keterangan. "Paling dua jam setelah kejadian, polisi ramai kok di sini, langsung datang," heran Sandi.
Kini, Sandi yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai bank swasta hanya bisa berharap daerah rumahnya aman dari tindakan perampokan, apalagi dengan menggunakan senjata api.  Ia juga mengharap pihak kepolisian agar mampu menangkap pelaku perampokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar