Rabu, 16 Mei 2012

 Perampok Minimarket Ditangkap
 
TANGERANG - Sadam Husen, pemuda berusia 21 tahun, ditangkap aparat Polsek Pasarkemis, setelah merampok Alfamart di Kampung Gelam, Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (15/5/2012).

Informasi dari Bripka Sutrisno, anggota Polsek Pasarkemis, Rabu, Sadam datang ke toko itu berbekal pistol mainan dan pisau. Dia tidak berbelanja, tetapi menghampiri Ade Hermawan (20), karyawan toko.

Kepada Ade dia bertanya arah menuju Kota Bumi, yang dijawab Ade dengan menunjukan arah ke sana. Bersamaan dengan itu, pelaku menodongkan pistol ke pinggang Ade. Lalu menodongkan pisau ke leher korban. Ada tidak berdaya.

Dengan tetap menodong Ade demikian, pelaku memerintahkan kasir toko, Ine (19), untuk menyerahkan uang yang ada di laci kasir. Ine pun segera menyerakan uang yang ada, sebanyak Rp 2.255.600, kepada pelaku.
Setelah itu pelaku kabur, namun berhasil ditangkap polisi. Pistol yang dibawa pelaku ternyata pistol mainan.

Selasa, 15 Mei 2012

 Emas yang Dirampok Senilai Rp 260 Juta
 
ILUSTRASI
BEKASI - Perhiasan emas yang dirampok dari Toko Mas Kings diperkirakan senilai Rp 200 juta, dan dari Toko Mas Jakarta Rp 60 juta. Para perampok juga memukul dua orang dengan gagang senjata api hingga kedua korban terluka.
"Para pelaku yang langsung merampok dua toko emas itu, delapan orang. Dua orang lainnya mengawasi situasi di pingir jalan. Komplotan perampok berbekal senjata api itu datang menggunakan enam sepeda motor," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (15/5/2012) petang.
Ia dikonfirmasi tentang kasus perampokan dua toko perhiasan emas di Pasar Fajar Jaya di Jalan H Basar RT 01 RW 03, Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi, yang terjadi pada Selasa ini sekitar pukul 15.00 WIB.
Pemilik Toko Mas Kings adalah Tjong Dji Khoi (47), warga Pura Melati Indah Blok F2, Bekasi. Sementara pemilik Toko Mas Jakarta adalah Lim She Lit (29), warga Kampung Paritan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dua orang yang dipukul para perampok dengan gagang senjata api adalah Suparman (49), pedagang mi ayam, yang berdomisili di Jalan H Basyar, Jaticempaka, Pondok Gede. Ia menderita luka robek di pelipis dan kepalanya.
Seorang korban lainnya adalah Sutarno (32), karyawan yang berdomisilih di Jalan Sewu Lawah, Kompleks Auri Pangkalan Jati, Makasar, Jakarta Timur. Dia menderita luka robek di hidung.
 Karyawan SPBU Dirampok, Rp 100 Juta Amblas
 
ILUSTRASI
JAKARTA — Enam  perampok berkendaraan tiga sepeda motor menghadang karyawan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, Kukuh Rahamsyah (27) dan Wandi (43), yang tengah berboncengan motor di Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin siang kemarin. Tas ransel hitam karyawan SPBU itu, yang berisi uang tunai Rp 100 juta, dirampas komplotan rampok tersebut.
Berdasarkan informasi dari aparat Polda Metro Jaya, Selasa pagi, dua  korban itu adalah karyawan SPBU 4317133 yang beralamat di Perumnas III Aren Jaya, Bekasi. Keduanya hendak menyetorkan uang hasil penjualan BBM ke bank.
Sesampai di Jalan KH Agus Salim, motor yang dikendarai keduanya mula-mula  dihalang-halangi lajunya oleh sebuah motor yang dikendarai dua orang. Kukuh yang mengemudikan motor tetap berupaya menjaga keseimbangan laju motornya.
Namun, dua motor lainnya ikut memepet laju motor korban. Lalu, pembonceng motor itu mengeluarkan senjata tajam dan menikamkan senjata itu ke lengan kanannya. Motor yang dikemudikan Kukuh pun oleng dan kedua korban jatuh bersama motornya.
Pelaku lainnya segera mengancam dan merampas ransel hitam yang disandang Wandi. Komplotan rampok itu segera tancap gas dengan membawa uang rampokannya ke arah Mekar Sari.
Korban melapor ke Polsek Bekasi Timur dan polisi membawa Kukuh ke RSUD Bekasi untuk divisum. Warga asal Purworejo, Jawa Tengah, itu menderita luka tusuk di tangan kanan dan sabetan senjata tajam di telapak tangan.

Minggu, 13 Mei 2012

 Polisi Kejar Pengunggah Foto Palsu Korban Sukhoi
 
 Komisaris Besar Boy Rafli Amar
JAKARTA - Lantaran mengunggah foto korban kecelakaan dari sebuah situs, seorang berinisial YS dalam pengejaran Kepolisian RI. YS mengunggah foto palsu yang disebutnya sebagai korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. Karena perbuatannya foto yang beredar lewat BlackBerry Messanger dan jejaring sosial itu meresahkan warga.
YS mengunggah foto palsu yang disebutnya sebagai korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. Karena perbuatannya foto yang beredar lewat BlackBerry Messanger dan jejaring sosial itu meresahkan warga.
-- Boy Rafli Amar
"Karena merugikan masyarakat dan keluarga korban, kami akan lakukan penyelidikan dan penelusuran terhadap YS," tutur Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Minggu (13/5) di Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta Timur.
Foto yang diunggah YS merupakan korban kecelakaan pesawat Air Blue asal Pakistan. Ketika mengunggah foto tersebut, YS menyebut bahwa mereka korban kecelakaan pesawat Sukhoi. Namun belum ada penjelasan mengenai identitas YS lebih jauh.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Roy Suryo mengatakan YS mengambil foto tersebut dari situs Brazil. Isi situs tersebut mengenai korban kecelakaan darat, laut, dan udara. Sangat memungkinkan bagi siapa saja mengunggah foto di situs itu untuk kepentingan apapun.
Hasil penelusurannya, YS menutup akun twitternya sendiri pada hari Sabtu (12/5/2012) malam. Namun demikian Roy mengaku sudah memiliki rekam jejak YS. Jika dibutuhkan dia siap membantu kepolisian untuk memberikan data mengenai YS. Dia meminta siapa pun agar tidak menyalahgunakan teknologi informasi. Sebab sudah ada undang-undang yang mengatur mengenai hal itu.

Jumat, 11 Mei 2012

 Tentara Dibacok Perampok
 
 ILUSTRASI
JAKARTA -  Kepala belakang Sersan Dua Eko Ginanjar Ariansyah (24) dibacok perampok motornya di jembatan layang depan Apartemen Kalibata City, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2012) pagi kemarin. Ia dirawat di RS Budi Asih.

Kejahatan yang menimpa staf Dinas Bimbingan Mental TNI AD ini terjadi ketika korban hendak pulang ke rumah di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Tuimur. Ia dari kantornya di Matraman, Jakarta Timur dengan mengendarai motornya, Yamaha V-Xion.

Sampai di jembatan layang itu, enam orang mengendarai tiga motor memepet laju motor korban, Akibatnya, korban merem laju motornya. Tiga motor pemepetnya juga berhenti. Salah seorang dari penumpang motor itu mematikan, lalu mencabut kunci kontak motor korban.

Korban mencoba merampas kembali kunci kontak tersebut, tetapi pelaku lainnya menarik helm korban hingga helm tersebut lepas dari kepalanya. Lalu pelaku lainnya mengeluarkan golok dan membacokan ke kepala belakang korban. Korban pun langsung jatuh dengan luka bacok di kepalanya.
Komlotan perampok itu lalu merampas motor korban. Korban yang tergeletak di jalan, beberapa saat kemudian dibantu warga yang kebetulan melintas di jalan itu.
 Berhantam di Diskotek, WN Iran Terancam Dipenjara
 
 ILUSTRASI
JAKARTA — Dolati Jelogir Amir alias Alex, warga negara Iran, terpaksa menjalani status terdakwa dan diadili. Ia dituduh melakukan penganiayaan atas WNA lainnya, Juan Luis Lillo Jara, asal Cile, di Diskotek Dragon Fly, Plaza BIP, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
"Perbuatan terdakwa sebagaimana tersebut di atas diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 (1) KUHP," kata jaksa penuntut umum (JPU) Johan Nepa Bureni saat membacakan dakwaan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2012).
Tindakan terdakwa tergolong penganiayaan yang diancam hukuman penjara maksimal 2 tahun 8 bulan. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami cedera pada bagian wajah dan punggung. "Oleh karena hal-hal tersebut terjadilah penyakit dan halangan untuk melakukan pekerjaan dan jabatan untuk sementara," kata JPU.
Dua warga negara asing itu terlibat perseteruan karena seorang wanita berinisial EEM. EEM adalah mantan pacar terdakwa yang pada saat kejadian sedang menjalin hubungan dengan korban.
Saat kejadian pada Minggu, 24 Oktober 2010 dini hari, korban bersama EEM dan tiga rekan lain, seorang pria WNA dan dua wanita WNI, sedang mengobrol di salah satu meja di diskotek itu. Saat itu terdakwa Dolati lalu lalang di sekitar meja tersebut dan terus-menerus menyenggol lengan EEM, mantan pacarnya.
Tindakan itu tidak digubris si wanita itu. Karena tak dihiraukan, terdakwa kemudian berhenti dan menyalami salah seorang rekan korban bernama Claudio Martinez Gallardo. Melihat hal itu, EEM pindah dan berdiri ke belakang korban. Juan kemudian mencoba ikut bergabung dalam pembicaraan antara terdakwa dan Claudio serta seorang WNI berinisial R.
Terdakwa yang diduga terbakar cemburu enggan menanggapi sapaan korban. Pria kelahiran Karaj, Iran, itu malah melontarkan makian, "F*** you," kepada korban. Tak terima, korban pun membalas dengan makian yang sama. Terdakwa marah dan langsung membenturkan kepalanya ke wajah korban yang mengakibatkan darah keluar dari hidungnya.
Juan kemudian membalas dengan pukulan dan langsung dibalas terdakwa dengan pukulan sambil merangkul korban. Keduanya kemudian terjatuh ke lantai dengan posisi korban berada di bawah. Kemudian terjadilah aksi tukar-menukar pukulan yang berujung cederanya korban.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan Juan Luis Jara ke SPK Polda Metro Jaya pada keesokan harinya. Dolati pun kemudian dipanggil untuk proses pemeriksaan. Namun, ia tidak ditahan oleh penyidik maupun penuntut umum.

Kamis, 10 Mei 2012

Bisnis Kayu Bangkrut, Lulusan Amerika Bikin Pabrik Narkoba
 
 ILUSTRASI sabu-sabu
JAKARTA — Sebuah rumah di perumahan Citra Indah 2 Blok G1 Nomor 24, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (9/5/2012), digerebek Satuan Narkoba Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat. Dalam penggerebekan itu, polisi berhasil meringkus satu tersangka berinisial RH.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com di lokasi pabrik sabu itu, tersangka RH merupakan lulusan sebuah perguruan tinggi di California, Amerika Serikat. Beberapa tahun lalu, RH memiliki bisnis yang bergerak di bidang jual-beli kayu. Namun, seiring berjalannya waktu, bisnis yang dirintisnya mengalami kebangkrutan. RH lalu banting setir ke bisnis narkotika jenis sabu.
Di rumah kawasan Citraland 2, Kalideres, yang telah disewa selama enam bulan, RH mulai meramu barang haram tersebut untuk diperjualbelikan. Dugaan sementara, RH melakukan bisnis barunya itu seorang diri. Saat digerebek, RH tidak mendiami rumah sekaligus pabrik barang haramnya sendirian. Tersangka tinggal bersama istri dan seorang anaknya yang baru berusia satu tahun.
Amoy, seorang tetangga tersangka yang ditemui wartawan di lokasi penggerebekan, mengungkapkan kekagetannya saat rumah yang berdekatan dengannya ternyata merupakan pabrik sabu. Amoy mengungkapkan, keluarga HR merupakan keluarga yang ramah dan akrab dengan tetangga sekitar. "Orangnya baik, kok, sopan lagi. Eh, enggak tahunya penjahat," ujar Amoy.
Penggerebekan yang dipimpin oleh Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Sujatmoko itu berhasil menemukan barang bukti berupa sabu siap edar seberat 30 gr, uang senilai Rp 100 juta, serta sabu cair sebanyak 1 liter.